Arti dan Contoh Kecap Rundayan

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Dalam percakapan sehari-hari kita banyak mengucapkan kecap rundayan. Dengan belajar materi ini kita bisa membedakan mana kecap asal (kata dasar), mana kecap rundayan.

Kecap rundayan nyaeta kecap asal anu geus dirarangkenan. Artinya kata dasar yang sudah ditambah imbuhan. Rarangken atau imbuhan bahasa Sunda terbagi 4; yaitu rarangken hareup, rarangken tengah, rarangken tukang, dan rarangken barung.

Dengan adanya rarangken maka satu buah kata dasar bisa berubah menjadi puluhan bahkan sampai ratusan kata.

Rarangken hareup, imbuhan awalan atau afiks yaitu imbuhan yang ditambahkan di awal kata dasar. Yang termasuk rarangken hareup adalah n-, di-, ka-, pa-, pi-, barang-, silih-, ti-, ba-, ting-, pada-, sing-, si-, sang-, para-, dan per-.

Rarangken tengah, sisipan atau infiks yaitu imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar. Contohnya –ar-, -um-, -in-.

Rarangkaen tukang, akhiran atau sufiks yaitu imbuhan yang disimpan di akhir kata dasar. Contohnya –an, -eun, -keun, -na.

Rarangken barung, yaitu imbuhan yang dipakai bersamaan di awal dan diakhir. Jika salah satu imbuhannya dibuang, maka kata itu jadi tidak berarti. Rarangken barung antara lain: ka–an, pa–an, pang–keun, pi–eun, pika-, pika–eun, sa–eun.

Contoh kecap rundayan atau kata berimbuhan basa Sunda

Itulah arti kecap rundayan dan contoh-contohnya. Pembahasan lebih lengkap mengenai rarangken dan fungsinya akan ditulis pada artikel terpisah. Semoga bermanfaat.