Sundapedia.com, Sampurasun! Jati kasilih ku junti merupakan pakeman basa Sunda yang tergolong ke dalam peribahasa atau paribasa.
Pakeman basa adalah ungkara yang kata-kata dan artinya sudah matok (paten) dan tidak bisa diubah lagi. Pakeman basa disebut juga idiom, asalnya dari bahasa Yunani idios, artinya sendiri, mandiri, khusus atau khas.
Pakeman basa sendiri terbagi dua, yaitu babasan (ungkapan) dan paribasa (peribahasa).
Babasan kata-katanya lebih pendek, biasanya hanya 2 kata. Arti babasan umumnya menggambarkan sifat manusia. Contoh-contoh babasan bisa dilihat di 444 babasan Sunda dan artinya.
Sedangkan paribasa kata-katanya lebih panjang dan berupa kalimat. Paribasa mengandung arti yang dalam, umumnya berupa nasihat atau filsafat hidup. Contoh-contoh peribasa bisa dilihat di 555 paribasa Sunda dan artinya.
Arti jati kasilih ku junti
Peribahasa Sunda yang populer salah satunya adalah jati kasilih ku junti. Arti paribasa ini adalah pribumi tersisihkan oleh tamu atau tuan rumah tersisihkan oleh pendatang.
Kita harus terbuka dengan siapapun, termasuk para pendatang. Apalagi kepada sesama warga negara Indonesia. Jati kasilih ku junti merupakan peribahasa pepatah Sunda kolot baheula agar kita jangan sampai menjadi tamu di negeri sendiri. Jadi semah di imah sorangan kapan moal ngeunah.
Bagaimana agar tidak menjadi jati kasilih ku junti di era globasisasi?
Era globalisasi, era keterbukaan di mana warga suatu negara boleh masuk dan bekerja di negara lain. Sebagai warga negara Indonesia, beh dieuna salaku urang Sunda, kita ‘tidak bisa’ menolak kedatangan orang asing.
Dunia kerja di era revolusi industri 4.0 membutuhkan orang-orang pilihan yang jujur, cerdas, ahli, dan cekatan. Jika sebaliknya, jangan harap bisa bertahan jadi tuan rumah di kampung sendiri.
Oleh karena itu, agar tidak tersisihkan, ya kita harus membekali diri dengan segudang ilmu dan keterampilan. Sungguh-sungguh belajar, bekali diri sejak dini dengan iman, ilmu, dan keterampilan.
Jangan cuma menghabiskan masa muda dengan bersenang-senang, sebab waktu tidak bisa diputar ke belakang. Napsu nu matak kaduhung, awak nu katempuhan.
Contoh kalimat
Si Kabayan mah jati kasilih ku junti, di lemburna sorangan ngadon buburuh ka bangsa deungeun. Da bonganna sagala teu nyaho jeung sagala teu bisa.
Demikian, semoga uraian di atas dapat bermanfaat.