Arti Puraga Tamba Kadenda dan Contoh Kalimatnya

Arti Puraga Tamba Kadenda dan Contoh Kalimatnya

2 Dilihat

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Puraga tamba kadenda merupakan salah satu peribahasa Sunda. Makna kiasannya menggambarkan cara seseorang melakukan perkerjaan. Peribahasa ini bisa juga dikategorikan sebagai paribasa nyindir orang yang tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.

Berikut ini penjelasan secara konotatif (makna kiasan) dan denotatif (arti kata menurut kamus) dan contoh kalimatnya.

Makna kiasan

Pengertian, definisi, makna atau arti paribasa puraga tamba kadenda adalah mengerjakan sesuatu secara asal-asalan sekadar melakukan tugas agar tidak dimarahi. Jika sesuatu dikerjakan tidak sungguh-sungguh maka hasilnya pun tidak akan maksimal.

Migawe hiji perkara kalawan teu enya-enya sabab ngan saukur ngalaksanakeun panitah tamba dicarekan atawa digeunggeureuhkeun. Teu paduli hasilna alus atawa goreng, anu penting geus migawe.

Tipe orang seperti itu tidak punya motivasi dalam mengerjakan sesuatu. Kalau dia karyawan, maka dijamin atasannya tidak akan senang.

Pekerjaan itu hendaknya dikerjakan dan diselesaikan dengan sungguh-sungguh (soson-soson) dan penuh tanggung jawab. Jangan melihat besar kecilnya upah dan jangan sesekali minta upah duluan. Orang yang suka minta upah duluan disindir dengan paribasa Sunda “pupulur memeh mantun”.

Orang yang rajin dan sungguh-sungguh dalam berkerja tidak akan sulit mencari pekerjaan karena akan banyak yang membutuhkan.

Arti kata-kata menurut kamus

Puraga = pekerjaan atau tugas

Tamba = asal; daripada tidak

Kadenda atau kadengda = terdenda; didenda

Contoh kalimat

Sing balég baranggawé téh ulah puraga tamba kadengda da diburuhan. (Kerjanya yang benar jangan asal saja sebab dibayar).

Ulah puraga tamba kadenda pédah digawé di dulur. (Kerjanya jangan asal-asalan mentang-mentang bekerja di saudara).

Baca juga: Arti Nista Maja Utama

Demikianlah, semoga bermanfaat.