SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Peribahasa Sunda sapu nyere pegat simpay sering diucapkan pada acara-acara perpisahan. Misalnya perpisahan sekolah, lepas pisah pejabat yang akan pensiun atau pindah, atau perpisahan dengan rekan kerja.
Paribasa sapu nyéré pegat simpay ditulis oleh Mus K. Wirya dalam lirik lagu Pileuleuyan sekitar tahun 60-an. Lagu tersebut dipopulerkan oleh Lilis Suryani, artis senior kala itu. Sampai sekarang lagunya suka diputar pada acara perpisahan.
Berikut ini penjelasan makna kiasan dan arti kata-katanya menurut kamus Sunda – Indonesia.
Arti peribahasa
Arti sapu nyere pegat simpay adalah ‘asalnya berkumpul dalam waktu yang cukup lama, kemudian berpisah’.
Misalnya, siswa di sekolah bersama-sama dalam suka maupun duka selama 3 tahun. Dari tidak saling kenal kemudian jadi teman sekelas, teman curhat, kadang-kadang teman nakal, lalu mereka berpisah. Sudah pasti ada perasaan sedih dan kehilangan.
Perpisahan itu akan selalu terjadi. Tidak ada pertemuan yang abadi di bumi ini. Kalau tidak meninggalkan, ya ditinggalkan.
Perpisahan di sekolah atau di tempat kerja bukan berpisah untuk selamanya. Tetapi paturay patepang deui artinya berpisah untuk berjumpa lagi. Mereka mungkin bertemu lagi di kampung, di kampus/ tempat kerja yang baru, atau di mana saja.
Sapu artinya sapu yaitu alat untuk membersihkan sampah atau debu.
Nyéré artinya lidi daun kepala atau aren. Sapu nyere artinya sapu lidi.
Pegat artinya putus.
Simpay artinya tali; simpul; ikatan. Pegat simpay artinya putus simpulnya.
Sapu lidi biasanya terdiri atas beberapa batang lidi yang diikat menggunakan tali pada bagian pangkalnya. Jika talinya putus maka lidi-lidi tadi akan bercerai berai. Kondisi sapu lidi yang putus talinya itu diibaratkan sebagai perpisahan. Asalnya bersatu atau bersama-sama, lalu berpisah.
Baca juga: Arti Kata dan Terjemah Lirik Lagu Pileuleuyan
Demikianlah, semoga bermanfaat.