Arti Sumuhun Dawuh dan contoh kalimatnya

Arti Sumuhun Dawuh dan Contoh Kalimatnya

8 Dilihat

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun baraya Sundapedia! Apakah kamu pernah berhadapan dengan seseorang yang ketika diajak bicara iya-iya tapi pelaksanaannya nol?

Jengkel pastinya ketika menyuruh atau menasihati seseorang, di depan kita bilangnya iya sambil ngangguk-ngangguk seperti yang betul aja. Tapi tidak dikerjakan atau tidak dilaksanakan.

Ungkapan yang tepat untuk orang seperti itu, di dalam bahasa Sunda adalah sumuhun dawuh.

Sumuhun dawuh merupakan ungkapan bahasa Sunda yang isinya negatif atau tidak baik. Ungkapan ini menggambarkan orang yang tidak sesuai antara mulut dan perbuatan. Kalau dibilangin jawabnya iya, tapi kelakuannya beda lagi.

Kalau dilihat dari kata pembentuknya, ungkapan sumuhun dawuh terdiri atas dua kata yaitu sumuhun dan dawuh.

Sumuhun artinya iya (tingkat bahasa Sunda lemes atau halus). Bahasa loma dan kasar dari kata sumuhun adalah heueuh (dibaca heu euh).

Dawuh berarti ucap, dawuhan = ucapan, ngadawuh = berkata atau berbicara. Ini juga merupakan bahasa Sunda halus. Bahasa kasar dari kata dawuh adalah omong, omongan = pembicaraan, ngomong = berbicara, ngomongkeun = membicarakan, diomongan = diberi tahu atau dinasihati.

Jadi arti kata per kata dari ungkapan sumuhun dawuh adalah iya ucap. Namun pengertian atau makna ungkapan sumuhun dawuh bukan itu.

Arti sumuhun dawuh dalam bahasa Sunda adalah saukur muhun-muhun hungkul bari teu dilakonan. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah hanya iya-iya di mulut saja tapi tidak dilaksanakan.

Contoh kalimatnya:

Ari keur dipapatahanmah jiga nu sumuhun dawuh, tapi euweuh prakna.

Artinya:

Kalau sedang dinasihati jawabnya iya-iya, tapi tidak ada pelaksanaannya.

Meskipun memiliki banyak padanan kata, tetapi kata sumuhun dan dawuh dalam ungkapan ini tidak bisa digantikan oleh kata lain.

Jika salah satu atau kedua kata tersebut diganti oleh padanan katanya, maka artinya akan berbeda.

Misalnya diganti menjadi heueuh ngomong, maka artinya menjadi iya bicara. Ini bukan lagi ungkapan tetapi menjadi sebuah frasa.

Semoga kita dijauhkan dari sifat sumuhun dawuh karena seseorang yang memiliki sifat ini hidupnya kurang berharga alias tidak berkarakter.

Demikian, semoga penjelasan ini bermanfaat. Silakan bagikan siapa tahu artikel ini berguna juga bagi orang lain yang ingin belajar bahasa Sunda. Terima kasih.