SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Cerita singkat legenda Sangkuriang yang gagal menikahi Dayang Sumbi menjadi dongeng asal-usul terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu.
Berikut ini alur cerita singkat Sangkuriang.
Konon katanya ada sepasang dewa-dewi dari kahyangan dihukum turun ke bumi karena berbuat kesalahan. Dewa dihukum jadi anjing bernama si Tumang, sedangkan dewi jadi babi hutang bernama Wayungyang.
Wayungyang meminum air seni raja Sungging Perbangkara yang sedang berburu di hutan. Ajaib, Wayungyang melahirkan bayi cantik. Bayi ditemukan sang raja lalu dibawa ke keraton dan diberi nama Dayang Sumbi.
Banyak raja dan pangeran ingin meminang Dayang Sumbi, tapi ia menolak. Atas permintaannya diasingkan ke bukit ditemani anjing bernama si Tumang.
Suatu ketika, torak yang dipakai oleh Dayang Sumbi menenun jatuh. Dia malas dan berjanji barang siapa yang mengambilkan torak, jika laki-laki akan dijadikan suami jika perempuan akan dijadikan saudari.
Torak itu diambilkan oleh si Tumang. Dayang Sumbi menepati janji dan mereka menikah. Dari perkawinan Dayang Sumbi dan si Tumang, lahirlah anak laki-laki bernama Sangkuriang.
Sangkuriang menyembelih si Tumang saat berburu di hutan karena dia tidak berhasil mendapatkan hati menjangan pesanan Dayang Sumbi. Dayang Sumbi marah lalu memukul kepala Sangkuriang dengan centong nasi.
Sangkuriang pergi berguru mengembara keliling dunia sampai akhirnya kembali ke tempat Dayang Sumbi. Mereka tidak saling kenal dan menjalin cinta. Namun Dayang Sumbi sadar kalau Sangkuriang adalah anaknya setelah melihat tanda bekas luka di kepalanya.
Dayang Sumbi menolak menikah dengan Sangkuriang tapi Sangkuriang tetap ingin menikahinya. Dayang Sumbi membuat siasat, minta dibuatkan perahu dan telaga dalam satu malam.
Sangkuriang dibantu makhluk halus hampir selesai membuat perahu dan membendung Citarum dalam semalam. Dayang Sumbi panik, memohon kepada Sang Hyang Tunggal lalu membentangkan kain putih di timur.
Kain putih itu memancarkan cahaya seperti sinar fajar. Dia juga memukul-mukul lesung dengan halu seperti orang yang menumbuk padi.
Mahluk halus lari ketakutan karena dikira hari sudah pagi. Sangkuriang marah, lalu perahu yang hampir selesai ditendang dan kelak menjadi Gunung Tangkuban Parahu. Tunggul bekas pohon yang dibuat perahu menjadi Bukit Tunggul, ranting/rangrangnya menjadi Gunung Burangrang.
Cekungan telaga menjadi lokasi kota Bandung, lubang tembusan Citarum dinamakan Sanghyang Tikoro, dan bekas sumbatannya dilemparkan menjadi Gunung Manglayang.
Baca juga:
Cerita Sangkuriang dan Legenda Gunung Tangkuban Parahu
Dongeng Sangkuriang Bahasa Sunda
Demikian, semoga ringkasan cerita Sangkuriang ini bermanfaat.