SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Kecap rajekan adalah kata ulang atau kata yang disebut dua kali (ada juga yang tiga kali), baik sebagian suku katanya maupun seluruh bentuk dasarnya. Kata ulang dengan menyebut dua kali bentuk dasarnya disebut dwilingga. Kecap rajekan dwilingga terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu dwimurni dan dwireka.
Kata ulang yang disebut sebagian juga terbagi menjadi dua macam, yaitu dwipurwa dan dwimadya.
Kata ulang yang disebut tiga kali bentuk dasarnya dengan mengubah bunyi disebut trilingga. Contohnya blag blig blug, plak pik pluk, dat dit dut, dag dig dug, dan lain-lain. Selengkapnya mengenai trilingga akan dibahas pada artikel berikutnya.
Pada postingan akan dijelaskan secara singkat pengertian dan contoh kecap rajekan dwilingga.
Dafar Isi
Pengertian dan Contoh Kecap Rajekan Dwilingga
Kata ulang dwilingga adalah kata ulang dengan menyebut dua kali bentuk dasarnya. Kata ulang jenis ini ada yang murni tanpa imbuhan dan juga yang diberi imbuhan, baik di awal, di akhir, maupun gabungan.
Dibentuk dari nomina, menunjukkan arti jamak. Contohnya:
Isuk-isuk = pagi-pagi
Aki-aki = kakek-kakek
Masuk-manuk = burung-burung
Jalma-jalma = orang-orang
Contoh kalimat:
Isuk-isuk hawa karasa seger kénéh, aki-aki maroyan di buruan, manuk-manuk ricit disarada, jalma-jalma nu rék digarawé geus mariang.
Artinya:
Pagi-pagi udara masih terasa segar, kakek-kakek berjemur di halaman, burung-burung bernyanyi, orang-orang yang akan bekerja sudah pada berangkat.
Dibentuk dari kata sifat menunjukkan arti memiliki sifat, contohnya:
Kasép-kasép tara mandi, artinya tampan-tampan jarang mandi.
Geulis-geulis kedul ngaji, artinya cantik-cantik malas mengaji.
Dibentuk dari kata kerja menunjukkan arti subjek melakukan aktifitas jamak, contohnya:
Rek cicing di imah ayeuna mah, capé ti kamari hayoh indit-inditan. Artinya sekarang akan istirahat di rumah, lelah dari kemarin terus bepergian.
Pengertian dan Contoh Kecap Rajekan Dwimurni
Seperti sudah disebutkan pada paragraf pertama di atas, dwilingga terbagi dua macam, yaitu dwimurni dan dwireka. Kecap rajekan dwimurni adalah kata ulang yang disebut dua kali tanpa mengubah bunyi bentuk dasarnya, baik tanpa imbuhan maupun dengan imbuhan.
Contohnya:
Lembur-lembur = kampung-kampung
Imah-imah = rumah-rumah
Geulis-geulis = cantik-cantik
Indit-inditan = bepergian
Ajol-ajolan = melompat-lompat secara mendadak dalam durasi waktu tertentu
Pengertian dan Contoh Kecap Rajekan Dwireka
Dwireka merupakan sub dari dwilingga. Kecap rajekan dwireka adalah kata ulang yang menyebut dua kali bentuk dasarnya dengan mengubah bunyi. Posisi bentuk dasarnya disimpan pada kata yang kedua.
Contohnya:
Bulak-balik = bolak-balik
Luak-lieuk = menoleh ke sana ke sini
Pungkal-pengkol = bolak belok
Rurat-rérét = melirik-lirik
Alangah-éléngéh = tersenyum-senyum
Baca juga.
Pengertian dan Contoh Kecap Rajekan Dwipurwa
Pengertian dan Contoh Kecap Rajekan Dwimadya
Demikianlah, semoga bermanfaat.