Kata-kata Sindiran Pedas Bahasa Sunda dan Artinya

Kata-kata Sindiran Pedas Bahasa Sunda dan Artinya

12 Dilihat

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Kita sangat tidak dianjurkan untuk melakukan sindir sampir, namun terkadang kita sendiri yang merasa disindir.

Ketika disindir orang, kita tidak usah emosi tapi harus introspeksi diri. Jangan-jangan apa yang dikatakan orang tentang kita itu benar. Biasanya orang yang tidak suka akan bicara jujur tentang kekurangan kita. Kalau tidak merasa, ya biarkan saja. Anggap angin lalu.

Buat kamu yang membaca kata-kata sindiran Sunda namun tidak tahu maksudnya, mungkin salah satunya ada di bawah ini.

Kata-kata sindiran pedas basa Sunda tapi tidak kasar

1. Resep heureuy tapi teu resep diheureuyan.

Artinya: ‘Suka bercanda tapi tidak mau dicandain’. Menyindir orang yang suka bercanda atau meledek orang lain tapi giliran dirinya dicandain tidak mau atau terkadang marah.

2. Édan éling, waktu nginjeum éling ari lagu ditagih édan.

Artinya: ‘Edan eling, waktu meminjam eling (ingat/ baik) waktu ditagih marah-marah’. Menyindir orang yang malas bayar utang dan suka marah-marah kalau ditagih.

3. Teu cara keur butuhna, teu sirikna unggal usik nyampeurkeun. Geus hasil maksud mah lep buleneng.

Artinya: ‘Tidak seperti sedang butuhnya, setiap saat menghampiri. Kalau sudah hasil maksud lupa dan menghilang’. Kata-kata sindiran Sunda pedas ini biasanya dipakai untuk menyindir orang yang suka baik kalau ada maunya. Kalau sudah berhasil apa yang dia inginkan suka lupa dan menjauh.

4. Sugan téh geus tujuhna.

Artinya: ‘Dikira sudah tiada’. Kata-kata sindiran untuk orang yang jarang datang atau tidak pernah datang.

5. Didago-dago kalah ka Lédeng.

Artinya : Ditunggu-tunggu malah tidak ada.

Diambil dari pelesetan nama kota di Bandung, Dago dan Ledeng. Dalam bahasa Sunda dago artinya tunggu, didago-dago (kata ulang) artinya ditunggu-tunggu.

Kata-kata sindiran dari peribahasa Sunda

6. Nu asih dipulang sengit kawas nulungan anjing kadempet.

Artinya: Yang sayang malah dibenci, seperti menolong anjing yang terjepit. Kata-kata sindiran bahasa Sunda pedas dan frontal ini diambil dari peribahasa Sunda. Biasanya dipakai untuk menyindir orang yang tidak tahu balas budi. Dalam bahasa Indonesia artinya sama dengan ‘air susu dibalas dengan air tuba’.

7. Purah nyaliksik ku buuk leutik.

Artinya: Kebiasaan memperalat yang lemah atau rakyat jelata.

8. Nu nabeuh-nabeuh nu ngampar-ngampar.

Artinya: Yang kenyang, kenyang; yang lapar, lapar. Nu nabeuh-nabeuh nu ngampar-ngampar merupakan cangkang atau sampiran dari sisindiran Sunda, yang isinya nu seubeuh, seubeuh; nu lapar, lapar.

9. Datang teu katenjo tarang balik teu katenjo punduk

Artinya: ‘datang tidak permisi pulang tidak pamit’. Sindiran dari peribahasa Sunda untuk orang yang slonong boy tidak punya tatakrama.

10. Abong biwir teu diwengku letah teu tulangan

Peribahasa Sunda ini artinya bicara seenaknya tanpa dipikirkan akibatnya, atau tanpa memikirkan perasaan orang lain yang mendengarnya.

Kata-kata sindiran bahasa Sunda halus tapi pedas

11. Keur butuh mah sok naros, geus teu butuh mah ngaléos.

Artinya: Sedang butuh suka nanya, kalau sudah tidak butuh pergi begitu saja.

12. Seueur waos batan buktos.

Artinya: Banyak bicara daripada bukti.

Baca juga: Kata-kata Sindiran dalam Bahasa Sunda

Catatan!

Bijaklah dalam menulis status di media sosial, tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan kata-kata sindiran. Yang ada biasanya masalah semakin rumit. Artikel ini untuk membantu kamu mengerti maksud dari kata-kata sindiran bahasa Sunda, bukan untuk melukai perasaan orang lain.

Orang yang terluka kulitnya bisa cepat sembuh, tetapi jika terluka hatinya akan sulit diobati. Jagalah lisan (jarimu) karena mulutmu harimaumu.

Demikianlah, semoga bermanfaat.