Patokan dan Contoh Pupuh Gurisa Bahasa Sunda

Patokan dan Contoh Pupuh Gurisa Sunda

4 Dilihat

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Pupuh gurisa merupakan salah satu dari 17 jenis pupuh Sunda. Pupuh adalah puisi tradisional masyarakat Sunda dan Jawa yang terikat oleh aturan atau patokan. Aturan pupuh meliputi tema cerita, jumlah baris dalam satu bait, guru wilangan, dan guru lagu.

Bari-baris dalam bait pupuh disebut padalisan. Bait sendiri disebut pada. Satu bait pupuh disebut sapada. Masing-masing jenis pupuh mempunyai jumlah guru wilangan (suku kata) dan guru lagu (suara vokal ujung baris) yang berbeda-beda.

Guru wilangan dan guru lagu padalisan dalam satu bait pupuh ada yang sama ada juga yang berbeda. Pupuh gurisa termasuk pupuh yang guru wilangan dan guru lagu tiap padalisannya sama.

Ciri dan patokan pupuh gurisa

Gurisa dapat dibedakan dengan jenis-jenis pupuh Sunda lainnya melalui ciri tema dan aturan atau patokannya. Ciri dan aturan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Tema pupuh gurisa adalah tentang tamba kesel, pangangguran (gabut; kurang kerjaan).
  2. Sapada gurisa terdiri atas 8 padalisan.
  3. Masing-masing padalisan memiliki guru wilangan dan guru lagu yang sama, yakni 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a. Artinya baris pertama sampai baris ke delapan masing-masing terdiri atas 8 suku kata dan suara vokal ujung barisnya berbunyi (a).

Contoh lirik pupuh gurisa

Hayang teuing geura beurang
geus beurang rék ka Sumedang
nagih kanu boga hutang
mun meunang rék meuli soang
tapi najan henteu meunang
teu rék buru buru mulang
rék tuluy guguru nembang
jeung diajar nabeuh gambang

Baca juga: Patokan dan Contoh Pupuh Lambang

Demikianlah, semoga bermanfaat.