Pengertian Wawacan dalam Sastra Sunda

Pengertian Wawacan dalam Sastra Sunda

14 Dilihat

SUNDAPEDIA.COM, Sampurasun! Materi pangajaran basa Sunda mengenai wawacan diajarkan di kelas XII (12) SMA/MA/sederajat. Pada buku Pamekar Diajar Basa Sunda, materi wawacan ini terdapat pada pangajaran 1.

Apa itu Wawacan?

Wawacan nya éta karangan panjang anu suasana caritana béda-béda tur ngagunakeun patokan pupuh. Artinya karangan panjang yang suasana ceritanya berbeda-beda dan menggunakan patokan pupuh.

Dalam sebuah cerita, bisa terdapat berbagai macam patokan pupuh di dalamnya.

Nama, ciri tema, guruwilangan, dan gurulagu 17 jenis pupuh Sunda dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Nama Jenis Pupuh Ciri Tema Cerita Guru Wilangan & Guru Lagu
1. Kinanti Ngadagoan, nganti-nganti (menunggu), prihatin 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i
2. Asmarandana Silih asih, kasmaran (cinta) 8i, 8a, 8é/o, 8a, 7a, 8u, 8a
3. Dangdanggula Agung, agem 10i, 10a, 8o/e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a
4. Sinom Senang dan gembira 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a
5. Pangkur Keuheul dan lumampah, artinya kecewa/marah dan perjalanan 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
6. Mijil Simpé (sepi), sedih, bingung 10i, 6o, 10é, 10i, 61, 6u
7. Durma Napsu dan perang 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7i
8. Maskumambang Nyeri (sakit), nalangsa (sedih), peurih (pedih) 12i, 6a, 8i, 8a
9. Pucung Piwuruk (nasihat/ pepatah) atawa banyol (lelucon) 12u, 6a, 8i/o, 12a
10. Balakbak Heureuy (guyon), pikaseurieun (lawakan) 15é, 15é, 15é
11. Magatru Prihatin dan lulucon 12u, 8i, 8u, 8i, 8o
12. Wirangrong Wirang atau era (malu) 8i, 8o, 8u, 8i, 8a, 8a
13. Gambuh Bingung, samar polah (bingung harus melakukan apa) 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
14. Ladrang Banyol, heureuy (guyon, lelucon) 10i, 4a, 8i, 12a
15. Lambang Heureuy (banyol) namun lebih parah dibanding balakbak dan ladrang 8a, 8a, 8a, 8a
16. Gurisa Tamba kesel, pangangguran (gabut) 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a, 8a
17. Jurudemung Kaduhung, hanjelu (penyesalan) 8a, 8u, 6i, 8a, 8u

Baca juga: 17 Jenis Pupuh Sunda, Ciri, dan Contoh Liriknya

Selain wawacan, karangan yang menggunakan pupuh yaitu guguritan.

Bedanya, guguritan bentuknya pendek seperti sajak dan biasanya ditulis dalam satu atau dua pupuh. Sedangkan wawacan tulisannya panjang, bahkan ada yang sampai ribuan baris dan bercerita seperti novel. Wawacan ditulis dalam banyak jenis pupuh, tergantung pada suasana ceritanya.

Baca juga: Arti dan Contoh Guguritan dalam Bahasa Sunda

Wawacan merupakan salah satu bentuk karya sastra. Pada zaman dahulu, karya sastra yang satu ini memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting di kalangan orang Sunda.

Menampilkan wawacan biasanya dibaca dulu lalu ditembangkan (dibelukkeun), oleh sebab itu pagelaran wawacan disebut juga beluk atau gaok.

Wawacan biasanya digelar pada acara salametan (ritual) seperti 40 hari kelahiran bayi (orok), selametan rumah, atau tulak bala.

Selain dibacakan pada acara salametan, juga suka dipintonkeun (ditampilkan) sebagai kalangenan (hiburan). Zaman dulu belum banyak hiburan seperti zaman sekarang. Yang bisa membaca pun masih sangat jarang. Oleh sebab itu, ngabeluk atau membaca wawacan menjadi hiburan menarik.

Namun seiring perkembangan zaman, beluk pun jarang ditampilkan karena ‘kalah bersaing’ oleh hiburan modern.

Contoh Wawacan

Cutatan dari Wawacan Panji Wulung. Penggalan wacana pertama menggunakan pupuh asmarandana, penggalan wacana kedua menggunakan patokan pupuh kinanti.

Coba perhatikan dengan seksama.

Asmarandana

Sambatna Nyi Tunjung Sari,

ku raja henteu dimanah,

enggeus dimeureunkeun baé,

tangtu nampik kana dosa,

jeung lumbrah manusa,

di mana nu maling ngaku,

enggeus kudu nampik dosa

….

Kinanti

Laju lampah Panji Wulung,

diiring ku Jayapati,

Ki Jenggali Ki Jenggala,

jeung baturna Jayapati,

ngaran Ki Kebo Manggara,

kalima Kebo Rarangin

Kesimpulan

Ciri wawacan yaitu karangan panjang, menggunakan patokan pupuh, suasana ceritanya beda-beda, dalam satu cerita bisa terdiri atas beberapa jenis pupuh.

Perbedaan wawacan dan guguritan yaitu panjang tulisan dan jenis pupuh yang digunakan. Guguritan lebih pendek dan biasanya hanya terdiri atas satu atau dua jenis pupuh.

Demikianlah, semoga bermanfaat.